Sragen (Humas) – Dalam rangka meningkatkan sumber literasi dan memperkuat budaya membaca di lingkungan madrasah, Perpustakaan MAN 2 Sragen pada November 2025 ini menggelar kegiatan Open Donasi Buku bertema “Satu Buku, Seribu Jendela Ilmu.” Program ini terbuka bagi seluruh warga MAN 2 Sragen baik guru, tenaga kependidikan, maupun murid untuk berpartisipasi menyumbangkan buku bacaan yang bermanfaat.
Kegiatan ini bertujuan memperkaya koleksi Perpustakaan MAN 2 Sragen yang telah terdaftar resmi dengan NPP 3314021L1000001, serta menumbuhkan semangat literasi di kalangan murid. Donasi buku diharapkan mampu memperluas akses bacaan, memperkaya wawasan siswa, dan menumbuhkan kebiasaan membaca yang berkelanjutan.
Kepala MAN 2 Sragen, Joko Triyono, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, gerakan donasi buku menjadi bentuk nyata kepedulian madrasah terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter siswa. “Gerakan ini merupakan langkah sederhana namun penuh makna. Melalui satu buku, kita bisa membuka seribu jendela ilmu bagi murid. Kami ingin menumbuhkan semangat berbagi dan menanamkan nilai cinta ilmu di kalangan warga madrasah,” tutur Joko Triyono.
Adapun kriteria buku yang dapat didonasikan mencakup buku fiksi dan/atau nonfiksi yang layak baca, serta tidak mengandung unsur SARA maupun pornografi. Buku hasil donasi akan diseleksi, dikatalogkan, dan dimasukkan ke dalam koleksi perpustakaan agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh siswa.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan MAN 2 Sragen, Fieseta Indriani Hasim, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pengumpulan buku, tetapi juga ajakan untuk memperkuat kepedulian literasi di lingkungan madrasah. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi seluruh warga madrasah untuk berkontribusi nyata dalam membangun budaya literasi. Buku yang didonasikan akan menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi para murid,” ujar Fieseta.
Selain program donasi buku, Perpustakaan MAN 2 Sragen juga aktif menggelar berbagai kegiatan literasi seperti Gerakan Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran, Kelas Literasi Kreatif, dan Pojok Baca Ramah Siswa.
Dengan semangat literasi yang terus menyala, MAN 2 Sragen ingin membuktikan bahwa kemajuan tidak selalu lahir dari gedung megah atau fasilitas canggih tetapi dari lembar-lembar buku yang dibuka dengan niat belajar dan hati yang ikhlas untuk berbagi. (rgl/enn)







