Sragen (Humas) – MTsN 6 Sragen sukses menyelenggarakan kegiatan Outing Class tahun 2025 bagi seluruh siswa kelas unggulan, yakni 7A, 8A, 8B, dan 9A. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (23/9) ini mengambil lokasi di Yogyakarta dengan tiga destinasi utama: Museum Merapi, Home Industri Bakpia Jokem, dan Ledok Sambi.
Rombongan berangkat dari halaman madrasah menggunakan tiga bus eksklusif. Sebelum keberangkatan, seluruh peserta mengikuti doa bersama dan pengarahan singkat dari kepala MTsN 6 Sragen. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar kelas sekaligus mempererat kebersamaan antar siswa dan guru.
Di Museum Merapi, para siswa diajak menyelami sejarah panjang letusan Merapi yang menjadi salah satu gunung api paling aktif di dunia. Mereka menyaksikan tayangan dokumenter berdurasi sekitar 30 menit yang menampilkan sudut pandang ilmiah mengenai proses geologi, serta sisi sosial tentang kehidupan masyarakat sekitar. Siswa juga berkesempatan melihat replika material vulkanik, foto-foto dokumentasi letusan, hingga miniatur tata geografi kawasan Merapi. Antusiasme siswa tampak dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan saat sesi tanya jawab dengan pemandu museum.
Kunjungan berikutnya di Home Industri Bakpia Jokem memberi nuansa pembelajaran berbeda. Setibanya di lokasi, rombongan disambut aroma khas bakpia yang baru keluar dari oven. Para siswa diperlihatkan serta diajak praktek langsung mengenai tahapan pembuatan mulai dari pengolahan adonan hingga pengemasan. Selain proses teknis, pemilik industri juga berbagi pengalaman jatuh bangun membangun usaha, termasuk strategi pemasaran yang menjadikan bakpia sebagai ikon kuliner Yogyakarta. Siswa diberi kesempatan mencicipi produk langsung dari oven, bahkan sebagian turut mencoba membentuk adonan sederhana.
Sore hari, rombongan tiba di Ledok Sambi, sebuah kawasan hijau dengan lanskap persawahan dan aliran sungai yang jernih. Kegiatan dimulai dengan outbound ringan seperti permainan kerjasama, estafet air, dan simulasi komunikasi tim. Gelak tawa siswa pecah saat mereka melewati rintangan bersama di area outdoor yang sejuk. Setelah itu, seluruh peserta menikmati makan siang bersama dengan menu khas pedesaan yang disajikan di tepi sawah. Usai beristirahat dan shalat berjamaah, kegiatan diakhiri dengan refleksi bersama yang dipandu oleh guru pendamping, di mana siswa diminta menyampaikan kesan dan pelajaran yang mereka peroleh selama outing class.
Kepala MTsN 6 Sragen, Fandholin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “Outing class ini bukan sekadar rekreasi, melainkan pembelajaran nyata. Anak-anak belajar langsung dari lingkungan, masyarakat, dan pengalaman. Ini adalah bentuk pendidikan yang utuh: ilmu, akhlak, dan kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Adi Paryanto selaku koordinator kelas unggulan sekaligus ketua panitia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana menumbuhkan karakter siswa. “Mereka belajar disiplin, belajar menghargai waktu, dan belajar saling mendukung. Semoga pengalaman ini semakin memperkuat semangat belajar mereka,” terangnya.
Dengan berakhirnya kegiatan pada malam hari, seluruh rombongan kembali ke Sragen dengan selamat. Outing class kali ini meninggalkan kesan mendalam dan menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di luar kelas dapat menghadirkan pengalaman berharga yang tak terlupakan. (tm/enn)
