Sragen (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen kembali menunjukkan komitemennya dalam memajukan mutu pembelajaran melalui kegiatan istimewa bertajuk “Diklat Pembelajaran Mendalam: Relevansi Pendekatan Deep Learning pada Kurikulum Cinta di Madrasah”, yang digelar pada Sabtu (28/6). Kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat memadukan antara penguatan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai luhur cinta dalam pendidikan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para guru tentang bagaimana penerapan konsep deep learning agar dapat berjalan beriringan dengan internalisasi kurikulum cinta yang kini tengah diutamakan madrasah. Guru diharapkan mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) sekaligus menumbuhkan empati, toleransi, dan semangat persaudaraan di kalangan peserta didik. Hal ini menjadi sangat relevan dengan tantangan zaman yang menuntut madrasah tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga berhati mulia.

Acara diawali dengan sambutan Kepala MAN 1 Sragen, Windrati, S.Pd.,M.Pd menekankan pentingnya memadukan pendekatan pedagogi mutakhir dengan nilai-nilai spiritual dan afektif dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut, Windrati berpesan agar hasil diklat lekas diimplementasikan dalam proses belajar mengajar sehari-hari, sehingga madrasah bukan hanya menjadi tempat transfer ilmu, tetapi juga ladang subur bagi tumbuhnya cinta kepada Allah, sesama manusia, dan alam semesta.
“Harapannya, apa yang didapatkan pada diklat ini bisa segera kita terapkan dalam proses belajar mengajar di kelas-kelas, agar peserta didik kita menjadi generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan membawa rahmat bagi seluruh alam.”, pungkasnya.
Dra. Amin Sarwati, M.Pd selaku Pengawas Madrasah Kabupaten Sragen pun turut hadir dan memberikan sambutan.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tiga narasumber yakni Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta Prof. Dr. Endang Fauziati, M.Hum., Pembina Utama Muda MAN Sukoharjo Dr. Kuswahyuningsih, M.Pd., dan pemaparan materi melalui zoom oleh Direktur Pasca Sarjana UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Islah, M.Ag. Ketiga narasumber mengupas tuntas teknik penerapan deep learning seperti pembelajaran berbasis proyek, inkuiri mendalam, dan diskusi reflektif dapat menyatu dengan penguatan kurikulum cinta. Para peserta juga diajak melakukan simulasi pembelajaran kolaboratif yang mengintegrasikan teknologi, problem solving, dan pembiasaan nilai cinta kasih dalam setiap skenario pembelajaran.
Suasana diskusi dan workshop tampak hidup. Para guru dengan penuh antusias bertanya serta saling berbagi pengalaman dalam menerapkan metode pembelajaran yang tidak hanya “dalam” secara intelektual, tetapi juga “dalam” secara emosional dan spiritual. Sejumlah guru mengungkapkan rasa syukur dapat mengikuti diklat ini karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana pendidikan madrasah dapat menjadi ruang membina akhlak cinta, kepedulian, dan penghargaan terhadap sesama yang sekaligus menjawab kebutuhan zaman di era disrupsi teknologi.
Berkat terselenggaranya diklat ini, MAN 1 Sragen berharap dapat semakin memperkuat peran madrasah sebagai lembaga pendidikan yang menanamkan nilai-nilai universal cinta dan kemanusiaan, selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan. (sbs/sr/enn).