Sragen(Humas)-Kelas Hisab Rukyat yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Sidoharjo resmi ditutup pada hari ini, Jumat (04/10). Kelas yang berlangsung sejak tanggal 20 Juni hingga 4 Oktober 2024 ini dipandu langsung oleh Kepala KUA, H. Erfandi.
Erfandi menjelaskan bahwa sesua dengan PMA Nomor 34 Tahun 2016, Kepala KUA memiliki tanggung jawab tugas dan fungsi dalam memberikan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syari’ah kepada masyarakat.
‘’4 Bulan sudah kami laksanakan pembelajaran hisab rukyat. Ini adalah salah satu tugas kami sesuai dengan PMA Nomor 34 Tahun 2016. KUA yang selama ini identik hanya dengan layanan nikah, kami tunjukkan kepada masyakat dengan adanya kegiatan pembelajaran hisab rukyat’’ ujar Erfandi.
Selama pelatihan, peserta diajarkan berbagai metode dan teknik dalam ilmu hisab rukyat. Para peserta dilatih untuk menentukan arah kiblat dengan berbagai metode seperti menggunakan Google Earth, Rasdhul Kiblat tahunan, Rasdhul Kiblat harian, Tongkat istiwa, Azimut Matahari, dan Miswala Qiblah Finder. Setiap metode ini memberikan cara praktis dan ilmiah untuk memastikan akurasi dalam menentukan arah kiblat. Kemudian yang ke dua menentukan waktu sholat. Dalam modul ini, peserta diajarkan bagaimana menghitung dan menentukan waktu sholat secara akurat berdasarkan posisi matahari dan metode hisab yang telah teruji, agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah tepat waktu.
Dan yang terakhir, menentukan awal bulan Hijriyah. Ilmu dalam menentukan awal bulan Hijriyah menjadi salah satu fokus utama. Peserta diberikan pemahaman tentang cara observasi hilal dan perhitungan hisab untuk menentukan bulan baru dalam kalender Islam, yang sangat penting dalam penentuan waktu-waktu ibadah seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Erfandi juga menyampaikan harapannya agar ilmu yang telah diajarkan selama kelas berlangsung dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kegiatan kemasyarakatan nanti. “Semoga dengan ilmu ini, peserta bisa membantu masyarakat dalam menentukan arah kiblat, waktu sholat, dan awal bulan Hijriyah secara lebih tepat dan akurat. Ini adalah bagian dari upaya peningkatan pelayanan keagamaan,” ujarnya.
Erfandi menambahkan bahwa meskipun kelas ini telah selesai, diskusi dan tanya jawab masih akan berlanjut melalui grup diskusi yang telah dibentuk. Hal ini diharapkan dapat menjadi forum bagi peserta untuk terus belajar dan saling berbagi ilmu.
Kelas Hisab Rukyat ini mendapat apresiasi positif dari para peserta, yang merasakan manfaat langsung dari pelatihan ini. Mereka berharap kegiatan serupa bisa terus diadakan secara rutin, mengingat pentingnya ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim.
Dengan ditutupnya kelas ini, KUA Kecamatan Sidoharjo sekali lagi menegaskan perannya sebagai lembaga yang tidak hanya melayani urusan pernikahan, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang keagamaan.
Penutupan kelas ini diakhiri ditandai dengan pemberian sertifikat kepada para peserta yang telah lulus, foto bersama dan doa, sebagai simbol harapan bahwa ilmu yang telah dipelajari dapat menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat. (usw/irw).