Sragen(Humas)-Seribuan ASN Kankemenag Kab. Sragen mengikuti pembinaan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Pembinaan diadakan pada Rabu Siang (17/04/2024) di Gedung IPHI Kabupaten Sragen.
ASN yang berasal dari seluruh ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen di 20 Kecamatan tersebut nampak bersemangat mengikuti pembinaan, walaupun dalam keadaan cukup panas karena diadakan setelah waktu dhuhur.
Dalam laporan kegiatan, Kakankemenag Kab. Sragen H. Ihsan Muhadi mengingatkan agar semua ASN Kankemenag Sragen dari unsur apapun melakukan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
‘’Perlu saya ingatkan bahwa kita menjadi ASN itu adalah keinginan kita, kita mendaftar dan alhamdulillah diterima. Ada ribuan orang yang mendaftar sebagai ASN, ada ratusan orang saudara kita saat ini yang menunggu untuk diangkat sebagai PPPK’’ jelas Kakankemenag.
‘’Karena kita sudah terpilih sebagai ASN, maka jadilah ASN yang baik, ASN yang memiliki dedikasi dan integritas dalam melayani masyarakat’’ pesan Ihsan Muhadi.
Selanjutnya saat pembinaan, Kakanwil Kemenag Jateng, H. Mustain Ahmad meminta semua ASN di Sragen untuk bekerjasama dalam menjalankan amanah sebagai ASN Kementerian Agama.
‘’Marilah kita saling dukung agar amanah yang kita terima dapat terlaksana yang baik. Kita punya tanggungjawab untuk menjaga marwah, kehormatan Kementerian Agama dan itu menjadi tanggungjawab kita dimasing masing tugas kita’’ pesan Kakanwil.
‘’Sedikit saja kita melakukan kesalahan, akan mencoreng kita dan itu juga akan menjadi corengan Kementerian Agama’’ tandas Kakanwil.
Pada kesempatan itu, Mustain juga menjelaskan bahwa pada saat ini ASN itu ada 2 model, yang pertama PNS dan kedua adalah PPPK, keduanya punya tanggungjawab sama.
Mustain melanjutkan bahwa pada dasarnya hanya ada 2 tugas bagi ASN, Pertama adalah loyal kepada negara, negara itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, Presiden dan Wakil presiden. Tugas yang kedua adalah tugas layanan kepada masyarakat.
Layanan masyarakat pada Kementerian Agama terdiri dari dua layanan. Pertama adalah layanan pendidikan agama (madrasah, pendidikan agama, pondok pesantren, madrasah diniyah dan lainnya) dan kedua adalah layanan urusan agama (Bimas, KUA dan layanan agama lainnya).
Sebelum mengakhiri pembinaan, Kakanwil mengungkapkan bahwa dalam 4 sampai 5 tahunan ini Kementerian Agama di bawah Gus Men sudah termasuk Kementerian Agama yang sejajar dan berdiri tegak sejajar dengan kementerian lainnya.
‘’Menjadi keniscayaan, lembaga apapun yang tidak berubah, yang tidak mengikuti perkembangan jaman akan keropos dan hilang dimakan waktu. Kita tidak ingin Kemenag menjadi kementerian yang kuno, lamban dan tergerus waktu. Maka dibawah kepemimpinan Gus Men Kementerian Agama selalu melakukan inovasi’’ ungkap Mustain. (ira/ren)